Minggu, 12 April 2009

Panduan Bikin Kartu Debit Gratis

Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

Kamis, 02 April 2009

Kiat Investasi di Tengah Keadaan Pasar yang Tidak Menentu

Tidak dapat dipungkiri, situasi perekonomian global akhir-akhir ini penuh dengan ketidakpastian. Berawal dari krisis subprime mortgage yang mulai pada tahun 2007, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh institusi keuangan raksasa di Amerika, tetapi juga oleh banyak investor di Indonesia. Hal ini nyata terlihat pada pergerakan nilai IHSG yang pada tanggal 24 Oktober 2008 lalu sempat menyentuh level 1.350, turun 50% dari level tertingginya sebesar 2.830 pada awal Januari 2008.
Menurut Andy Untono, General Manager dan Kepala Unit Produk Investasi dan Bancassurance BCA, dalam masa sulit seperti sekarang, investor perlu menerapkan strategi yang jitu, agar hasil investasi yang sudah diperoleh dapat dipertahankan. Menurut Andy, ada lima cara sederhana yang dapat diterapkan oleh semua orang dalam keadaan pasar yang bergejolak, yaitu:
1. Berinvestasi sesuai profil risiko yang dimiliki
Umumnya investor dapat dibagi menjadi 3 tipe investor. Yang pertama yaitu tipe agresif. Tipe investor ini menyukai pertumbuhan portfolio yang agresif dan tidak terlalu khawatir terhadap fluktuasi pasar jangka pendek/menengah. Mereka cocok untuk berinvestasi di pasar saham. Yang kedua yaitu tipe investor moderat, dengan karakteristik condong kepada pertumbuhan portfolio yang stabil. Untuk mereka, sebagian besar investasi bisa ditanamkan dalam instrumen pendapatan tetap dengan sisanya di pasar saham. Terakhir yaitu tipe investor konservatif, yang lebih mengutamakan pengembalian hasil investasi secara rutin, tanpa ada fluktuasi pasar. Tipe seperti ini cocok untuk menanamkan seluruh dana mereka dalam instrumen pendapatan tetap. Dengan mengetahui profil risiko, anda akan dapat memilih jenis investasi yang cocok untuk diri anda.
2. Melakukan diversifikasi investasi
Pepatah lama mengatakan, “Jangan menaruh semua telur dalam 1 keranjang”. Setiap investor, selain perlu mengetahui profil risiko yang dimiliki, juga harus melakukan diversifikasi investasi. Sebagai contoh, jika anda investor berprofil agresif, anda perlu menyebar investasi di berbagai macam saham. Cara termudah adalah dengan membeli produk unit-link, di mana manajer investasi secara otomatis menginvestasikan dana anda di berbagai macam saham di sejumlah sektor untuk menyebar resiko investasi sehingga nilai investasi tidak turun signifikan bila terjadi gejolak di salah satu sektor.
3. Berinvestasi dengan sistem menyicil (Rp-cost averaging)
Dalam keadaan pasar yang tidak menentu, strategi investasi dengan sistem menyicil sangat cocok untuk diterapkan. Dengan berinvestasi secara menyicil, anda akan dapat memanfaatkan keadaan pasar yang sedang turun dengan tetap disiplin membeli unit investasi di tingkat harga lebih murah. Dengan demikian, jika pasar membaik kembali, anda akan mendapat keuntungan tambahan dengan sistem cicilan ini.
4. Hanya membeli produk investasi dari pihak yang dapat dipercaya
Dengan ragam pilihan produk investasi yang ada sekarang ini, investor harus semakin jeli dalam menilai, mana pihak yang dapat dipercaya untuk mengelola dana investor secara profesional dan bertanggung jawab.
5. Cenderung melakukan investasi dalam jangka panjang
Dalam jangka pendek, pergerakan nilai investasi, terutama di pasar saham bisa saja turun. Namun dalam jangka panjang, pergerakan nilai investasi cenderung mengikuti pertumbuhan ekonomi dan laju inflasi. Asal ekonomi Indonesia tetap berkembang, nilai investasi cenderung akan naik.
Saat ini, BCA sudah menawarkan berbagai produk yang cocok untuk nasabah yang ingin berinvestasi di tengah kondisi yang kurang kondusif ini. Selain produk investasi seperti berbagai jenis Reksadana (Pendapatan Tetap, Pasar Uang, Terproteksi), ORI, dan SBI, BCA juga menawarkan produk Bancassurance hasil kerjasama BCA dan PT AIG Life Indonesia. Sebagai bank unggulan pilihan masyarakat Indonesia, BCA sangat selektif dan hati-hati dalam memilih semua perusahaan partner untuk produk investasi dan asuransi. Keunggulan produk, nama besar yang terpercaya, dan posisi finansial yang kuat adalah faktor-faktor penting yang menjadi pertimbangan kami dalam pemilihan perusahaan partner.
PT AIG Life Indonesia saat ini memiliki kinerja operasi dan posisi finansial yang sangat kuat, dengan rasio kecukupan modal 238% (melebihi ketentuan modal untuk perusahaan asuransi sebesar 120%). PT AIG Life Indonesia juga mempunyai aset sebesar RP 10.7 trilyun dengan nilai ekuitas sebesar RP 1.72 trilyun dan merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia.
Produk Bancassurance yang ditawarkan oleh BCA, Provisa dan Provisa Platinum, sangat cocok dengan kiat-kiat investasi seperti yang sudah disebutkan di atas dan mempunyai 3 kelebihan utama:
1. Berbagai pilihan jenis investasi yang ditawarkan (Equity, Fixed Income, Money Market) yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah, di mana manajer investasi otomatis melakukan diversifikasi investasi.
2. Pembayaran premi dilakukan setiap bulan/setiap tahun selama minimal tujuh tahun, memastikan perkembangan dana nasabah dalam jangka panjang dan mengurangi fluktuasi nilai investasi nasabah melalui investasi dengan sistem menyicil (Rp-cost averaging).
3. Fitur back-end loaded yang berarti lebih banyak porsi dana nasabah yang diinvestasikan, dibandingkan yang digunakan untuk biaya asuransi.
Saat ini produk bancassurance yang ditawarkan BCA sudah dapat dibeli di lebih dari 500 cabang di Jakarta dan kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera Utara. Hubungi CSO cabang BCA terdekat anda untuk keterangan lebih lanjut.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites